Rabu, 22 Agustus 2007

puisi

DIRAHMATI

Menggelepar panas di ujung gurun pasir
mengalirkan darah di sela patung berhala
menggema tangis di remang malam bulan sabit
mengubur aib yang lahir tanpa dosa
jahiliyah itu bukan sekejap

senyum tulus terhampar di kota makkah
hari senin 12 rabiul awal, bermula
menjemput hari yang lebih baik
mengusung diri dalam tandu di bawah purnama
mengajar kaumnya halal dan haram
shalawat dan salam dari tuhanmu...

bertahun dibawah cakar singa quraisy
kawan sahabat disiksa karena iman
terasing dalam rumah sendiri, tanpa dosa
terusir dari pangkuan pertiwi
menjelang jaya di kota baru,madinah
wahyu turun mengiring langkah menuju gerbang islami
shalawat dan salam dari tuhanmu...

tapak jadi langkah berhampar debu
pedang panah menggores luka di ujung lengan
maut menjemput jiwa menuju taman abadi
senyum merekah di balik badar; menang
mengantar syuhada kepangkuan tuhan
shalawat dan salam dari tuhanmu...

barisan semut keluar menuju makkah
meneguk zam-zam memeluk saudara
memecah berhala membersih kiblat
fathu makkah, bebaskan kekafiran tanpa darah
shalawat dan salam dari tuhanmu...

tak ada yang abadi selain tuhanmu
tak ada yang kau janjikan selain rahmat-Nya
tak ada yang tersisa selain risalahmu
kau tinggalkan dunia, sisakan tinta emas sejarah
"aku diutus untuk menyempurnakan akhlak", katamu
shalawat dan salam dari tuhanmu...

allow

heyy.......